Home
»
Archives for
Juni 2013
Selasa, 25 Juni 2013
Karya-Karya Penting Bagi Perkembangan Bahasa Toraja
Basa’ Toraya atau lebih dikenal sebagai
Bahasa Toraja telah berkembang seiring dengan waktu dan interaksi orang Toraja
dengan orang-orang dari suku bangsa lain di sekitar mereka. Telaah Bahasa
Toraja yang dilakukan pertama kali secara komprehensif dilakukan oleh Dr. Van
der Veen sejak tahun 1926, untuk kepentingan penerjemahan Alkitab.
Sejalan dengan upaya itu, lahirlah karya
fenomenal:
-
Alkitab Toraja versi Dr. Van der Veen
Selanjutnya dari hasil penelitian Van der
Veen, lahir beberapa karya lain yang dipandang penting dalam perkembangan
Bahasa Toraja, yaitu:
-
Kamus Toraja-Belanda/ Kamus T A E' (Zuid -
Toradjasch), Nederlandshc Woordenboek, 1940
-
Kamus Toraja-Indonesia: “Kamus Toradja”, YPKT,
1972
-
“Alkitab Toraja”, Lembaga Alkitab Indonesia
(LAI), 1995
Keempat karya di atas saat ini telah
menjadi tolok ukur karya sastra Toraja yang baik bahkan menjadi standar Bahasa
Toraja yang paling baik.
Senin, 24 Juni 2013
Bedah “Kamus Toradja” karya J. Tammu dan Dr. H. van Der Veen
Berdasarkan penelitian awal terhadap “Kamus
Toradja” yang disusun oleh J. Tammu dan Dr. H. van Der Veen, jumlah kosakata
bahasa Toraja diketahui berjumlah 8.202 kata. Jumlah ini dapat berkurang karena
terdapat duplikasi kata, pemenggalan yang tidak tepat, maupun kata yang
dianggap merupakan kata turunan yang tidak sesuai dengan kebiasaan orang Toraja
berbahasa.
Jumlah ini sebenarnya tergolong standar,
mengingat rata-rata kosakata setiap bahasa memang berada dalam rentang 5.000rb
hingga 10.000 kata sebelum akhirnya membesar akibat menyerap kosakata lain dari
bahasa-bahasa yang ada di sekitarnya.
Sebagai contoh, Bahasa Indonesia sendiri
yang dasarnya dibentuk dari Bahasa Melayu akhirnya menyerap begitu banyak
kosakata dari Bahasa Jawa (1109), Minangkabau (929), Sunda (223), dan masih
banyak lagi dari bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia (http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/artikel/1285).
Belum lagi serapan kosakata dari bahasa-bahasa asing seperti Arab, Belanda,
Inggris, dan lain-lain.
Adapun statistik kata-kata dalam “Kamus
Toradja” karya J. Tammu dan Dr. H. Van der Veen, adalah sebagai berikut:
1.
s= 1066 kata
2.
k= 1028 kata
3.
b= 974 kata
4.
t= 959 kata
5.
l= 853 kata
6.
p= 834 kata
7.
r= 495 kata
Selebihnya sebanyak 1.993 kata, tersebar
dalam 13 jenis huruf lainnya.
BAHASA TORAJA , ALKITAB TORAJA, DAN KAMUS TORAJA
Penelitian tentang Bahasa Toraja yang
dilakukan secara terstruktur dan memenuhi standar akademis pertamakali
dilakukan oleh Dr. H. van Der Veen. Penelitian ini pada awalnya adalah bagian
dari upaya pekabaran injil oleh Gereja Protestan di Belanda. Dalam upaya
pekabaran injil itu, Dr. H. van Der Veen menerjemahkan Alkitab ke dalam Bahasa
Toraja.
Dalam perkembangannya, Dr. H. van Der Veen
berhasi mengeluarkan “produk sampingan” dari hasil pekerjaan utamanya, yaitu
Kamus Toraja dalam versi Toraja-Belanda.
Di tahun 1950-an, J. Tammu yang sedari awal
membantu pekerjaan Dr. H. van Der Veen terdorong untuk membentuk Kamus Toraja
dalam versi Toraja-Indonesia. Tahun 1972, setelah beberapa puluh tahun berlalu,
akhirnya Kamus Toraja-Indonesia dapat terbit lewat bantuan Panitia Penerbit
Kamus Toradja dan Geredja Toradja (cq Jajasan Perguruan Kristen Toradja di Rantepao).
Selasa, 18 Juni 2013
Kamus Toraja
Salama Kaboro'
Blog ini dibuat sebagai tempat sementara
untuk menyatukan berbagai hasil kerja dari Tim Kerja Kamus Toraja, dan
sekaligus sebagai tempat untuk menerima masukan dari masyarakat Toraja, maupun
publik luas yang tertarik dengan pengembangan Kamus Toraja.
Kamus Toraja sendiri direncanakan terbit ke
dalam tiga bentuk, yang pertama dalam bentuk cetak, yang kedua dalam bentuk
situs web, dan yang terakhir dalam bentuk aplikasi. Untuk bentuk aplikasi,
Kamus Toraja akan dibuat dalam versi komputer dan versi perangkat bergerak (mobile).
Langganan:
Postingan
(
Atom
)